Rabu, 02 November 2011

symbian OS


Symbian OS
Symbian OS adalah sistem operasi tak bebas yang dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile).
Sebelum Nokia mengumumkan pembelian seluruh sisa saham Symbian Ltd. yang tidak dimilikinya pada 24 Juni 2008, Symbian dimiliki Nokia (47,9%), Ericsson (15,6%), Panasonic (10,5%), Samsung (4,5%), Siemens/BenQ (8,4%), Sony Ericsson (13,1%). Versi Symbian yang terbaru adalah Symbian ^3 dengan PR 02 yang disebut symbian belle. Sedangkan ponsel yang paling banyak beredar saat ini menggunakan Symbian OS v6.1s, v7.0s, RV 47 75, v8.OS,v9.1s dan s60 v5. Nokia Nseries rata-rata menggunakan Symbian OS v9.1s, kecuali Nokia N95 yang menggunakan Symbian OS v9.2s. Ponsel symbian s60 v5 dan symbian ^3 rata rata menggunakan layar sentuh kecuali nokia e6-00 dan nokia e7.ponsel symbian ^3 yang pertama meluncur aadalah nokia n8 dengan kamera 12 megapiksel.symbian ^3 mendapat pembaruan pertama yang disebut symbian anna. digunakan di ponsel nokia x7-00 dan e6-00. sedangkan pembaruan terbaru disebut symbian belle. semua ponsel symbian ^3 bisa diupgrade ke symbian belle.
Sekarang keseluruhan saham di symbian limited telah dimiliki oleh nokia dan posisi sistem operasi symbian sebagai penguasa pasar sistem operasi bergerak telah direbut oleh sistem operasi buatan google yaitu sistem operasi android yang meluncur di akhir tahun 2009 dengan ponsel pertamanya htc dreaam g1.vendor ponsel seperti samsung,lg,sony ericsson sekarang tidak laagi menggunakan sistem oprasi symbian dan menyatakan berhenti mendukung sistem operasi ini
Gambaran umum
Saat ini Symbian OS banyak telah banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi mobile pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisi hardware ini dimana Symbian OS diimplementasi dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemprograman aplikasi (Application Programming Interface; API). API mendukung terhadap komunikasi dan tingkah laku yang umum pada hardware yang dapat digunakan oleh objek aplikasi lain. Hal ini dimungkinkan karena API merupakan objek antarmuka yang didefenisikan pada level aplikasi, yang berisikan prosedur dan fungsi (dan juga variabel serta struktur data) yang mengelola/memanggil kernel dimana sebagai penghubung antara software dan hardware. Dengan adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melakukan penyesuaian atas aplikasi yang dibuatnya agar dapat diinstal pada produk telepon bergerak yang bermacam-macam.
Mirip seperti sistem operasi desktop, Symbian OS mampu melakukan operasi secara multithreading, multitasking dan pengamanan terhadap memori. Dan semua pemrograman pada Symbian dilakukan secara event-based, artinya hardware CPU menjadi tidak aktif ketika tidak ada inputan berupa aktivitas tertentu. Namun perlu dipahami sistem operasi ini memang ditujukan untuk diinstal pada peralatan mobile dengan keterbatasan sumber daya. Multithread dan multitasking memberikan kemampuan Symbian OS untuk menjalankan lebih dari satu aplikasi sekaligus. Namun khusus ini, adanya preemptive multitasking kernel akan memberi tiap-tiap program suatu pembagian waktu pemprosesan yang dilakukan bergantian dengan cepat sehingga nampak bagi pemakai seolah-olah proses ini dieksekusi secara bersamaan. Untuk itu telah didefinisikan penjadwalan berdasar prioritas tertentu untuk menentukan proses mana yang berjalan terlebih dahulu dan proses apa berikutnya serta berapa banyak waktu akan jadi diberi.
Symbian OS sendiri bukanlah software yang sifatnya open source secara penuh karena meskipun terdapat ketersedian API dan dokumentasinya, yang banyak membantu pihak pengembang aplikasi untuk membuat software yang berjalan di atas sistem operasi ini, dipublikasi untuk umum namun tidak untuk kode source sendiri.
Sejarah
Pada tahun 1980, berdiri perusahaan pengembang software Psion yang didirikan oleh David Potter. Produk dari perusahaan itu diberi nama EPOC. Sistem operasi ini lebih difokuskan pada penggunaannya di telepon bergerak. Pada tahun 1998, terjadi sebuah kerjasama antara perusahaan Ericsson, Nokia, Motorola dan Psion untuk mengeksplorasi lebih jauh kekonvergensian antara PDA dan telepon selular yang diberi nama Symbian. Pada tahun 2004 Psion menjual sahamnya dan hasil kerjasama ini menghasilkan EPOC Release 5 yang kemudian dikenal dengan nama Symbian OS v5. Sistem operasi dari Symbian OS v5 itu sudah mulai mengintegrasikan kebutuhan implementasi aplikasi pada perangkat seperti PDA selain telepon seluler.
Kemudian muncul perangkat yang dinamakan smartphone dan muncullah pula versi-versi terbaru dari Symbian OS hingga ada yang disebut dengan Symbian v6.0 atau yang lebih terkenal dengan nama ER6 yang merupakan versi pertama dari Symbian OS. Sifatnya terbuka karena pada sistem ini dapat dilakukan instalasi perangkat lunak oleh berbagai pengembang aplikasi. Pada awal tahun 2005, muncul Symbian OS v9.1 dengan sistem keamanan platform baru yang dikenal sebagai capability-based security. Sistem keamanan ini mengatur hak akses bagi aplikasi yang akan diinstal pada peralatan dalam hal mengakses API.
Muncul pula yang disebut dengan Symbian OS v9.2 yang melakukan perbaharuan pada teknologi konektifitas Bluetooth dengan digunakannya Bluetooth v.2.0. Sedangkan yang terbaru, Symbian mengeluarkan Symbian OS v9.3 (dirilis pada tanggal 12 Juli 2006) telah mengusung teknologi wifi 802.11 dan HSDPA sebagai bagian dari komponen standarnya.
Arsitektur Sistem Operasi
Secara umum arsitektur Symbian OS sendiri dapat gambarkan menjadi empat lapisan berdasarkan penggunaan API yang tersedia, yaitu :
Lapisan pendukung aplikasi (Application Utility Layer)
Lapisan ini terdiri dari berbagai pendukung yang berorientasi pada aplikasi. Hal ini memungkinkan aplikasi lain (diluar sistem operasi) untuk berintegrasi dengan aplikasi dasar yang tersedia pada sistem operasi. Bentuk layanan lain termasuk proses pertukaran data dan manajemen data.
Lapisan layanan dan framework antarmuka grafis (GUI Framework)
Lapisan ini merupakan framework API yang tersedia untuk memberi dukungan terhadap penanganan input user secara grafis maupun suara yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.
Lapisan komunikasi
Lapisan ini berfungsi sebagai sistem operasi yang fokus diimplementasi pada peralatan komunikasi mobile, Symbian OS memiliki kumpulan API yang fokus pada lapisan komunikasi. Bagian teratas pada lapisan ini terdapat dukungan pencarian dan pengiriman pesan teks. Berikutnya adalah antarmuka yang memberi dukungan komunikasi seperti Bluetooth dan infrared (IrDA) serta USB. Yang terakhir pada lapisan ini adalah protokol komunikasi berupa TCP/IP, HTTP, WAP dan layanan telepon.
Lapisan sistem API dasar
Lapisan ini merupakan kumpulan API yang mendukung pengasksesan data memori, tanggal dan waktu, serta sistem dasar lainnya
Klasifikasi Sistem Operasi
Klasifikasi ini berdasar fungsionalitas dan hak akses dari API tertentu. Tujuan dari pendefinisian sistem ini selain untuk membedakan API mana saja yang bisa diakses oleh aplikasi yang dibuat oleh pihak pengembang aplikasi, juga tetap memelihara integrasi dari layanan yang disediakan bagi pihak pengembang aplikasi dengan API yang umum digunakan. Hal ini juga dilakukan untuk memaksimumkan interoperabilitas antara berbagai produk yang menggunakan Symbian OS.
Terdapat empat kategori dalam klasifikasi API yang tersedia, yaitu:
(API) Symbian Umum
Komponen ini merupakan komponen (API) inti dari Symbian OS. Setiap pengembang aplikasi dapat berasumsi bahwa komponen ini terdapat pada setiap versi Symbian OS sehingga dapat digunakan pada setiap perangkat telepon bergerak yang menggunakan Symbian OS sebagai sistem operasinya. Dengan kata lain setiap kode program yang hanya menggunakan API pada kategori ini dapat dikompail dan dijalankan tanpa kesalahan pada setiap telepon yang menggunakan Symbian OS. Dengan adanya lisensi kerjasama, pengembang aplikasi dapat menambahkan dengan syarat tidak mengganti ataupun mengubah fungsi API standar yang dikategorikan pada bagian ini.
 (API) Symbian Umum Tergantikan
Komponen yang memerlukan kostumisasi dari komponen Symbian Umum yang diperlukan untuk bekerja dengan ROM dari sistem dimana ia diinstal. Komponen ini merupakan komponen yang bekerja pada low-level dari hardware tertentu. Untuk mendapatkan komponen ini pihak pengembang aplikasi memerlukan lisensi dengan pihak Symbian karena versi komponen ini disediakan oleh pihak Symbian. Namun pada dasarnya komponen ini merupakan komponen standar (umum) yang tersedia pada semua versi Symbian OS.
(API) Symbian Opsional
Komponen-komponen ini sifatnya opsional (tidak selalu ada) pada semua versi Symbian OS. Namun jika tersedia, maka pengembang aplikasi mendapat jaminan bahwa aplikasinya dapat menggunakan API pada kategori ini pada versi Symbian OS yang sama.
(API) Symbian Opsional Tergantikan
Bentuk kategori ini mirip dengan kategori Symbian Opsional adalah kumpulan API yang tidak terikat dengan API umum yang ada pada versi Symbian OS dan dapat ditambahkan oleh pihak pengembang dengan suatu lisensi dari pihak Symbian.


sumber : wikipedia

Rabu, 26 Oktober 2011

merajalelanya video porno pada pelajar


MERAJALELANYA  VIDEO PORNO PADA PELAJAR

            Kata video porno sudah tidak asing lagi bagi para pelajar, Dalam era globalisasi ini,teknologi semakin canggih begitu pula dengan video porno yang merajalela ke pelajar-pelajar sekolah.Diperkirakan kurang lebih 500 ribu pelajar menonton video porno.hal ini disebabkan karena faktor dari keluarga dan factor dari lingkungan.Video porno ini banyak beredar terhadap pelajar sekolah,terutama pelajar SMP dan SMA,hal ini perlu di cegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di iginkan,
           

Video porno di sebabkan dari factor keluarga misalnya,ada seorang keluarga miskin,karena ia saking susahnya mendapatkan uang lalu ibunya yang cantik ini menjual harga dirinya,karena ia senang dapat uang banyak dengan bekerja seperti itu,lalu ia mengajak anaknya ini melakukan seperti hal itu juga.hal ini harus di hindari terhadap keluarga miskin atau keluarga yang mampu,
           

Video porno di sebabkan dari factor lingkungan misalnya ada seorang anak sekolah sedang pulang sekolah,lalu ia mengajak temannya main ke rumahnya,ketika sampai di rumahnya lalu ia menyalakan video porno tersebut.hal itu bisa terjerumus hal yang tidak diiginkan.
           

Selain factor keluarga dan  factor lingkungan,ada juga factor dari  alat teknologi,misalnya Hp,kurang lebih 500 ribu orang memiliki handphone yang berisi video porno,jdi hal itu bias menyebar ke pelajar sekolah.
           
Maraknya peredaran video porno yang diduga dilakukan oleh artis ternyata juga membuat Dinas Pendidikan Pemprov DKI resah. Razia ponsel pelajar pun digelar.
Menurut Taufik beredarnya video porno tersebut dikhawatirkan memberikan dampak negatif bagi para pelajar, mengingat orang yang berperan dalam video adalah idola yang sangat digandrungi para anak didiknya.
Taufik menegaskan jika dirinya akan segera menerbitkan surat edaran kepada tiap kepala sekolah untuk segera melakukan pembinaan kepada para siswanya.
Maraknya video porno di kalangan pelajar telah menjadi masalah nasional. Bukan hanya di Jambi, pelajar di daerah manapun hampir dipastikan bisa mengaksesnya secara bebas.
Akses internet siswa sewaktu belajar di sekolah seharusnya diamankan,

 maraknya penggunaan ponsel berkamera, kini orang tidak malu lagi untuk merekam adegan mesum yang dilakukan. Bahkan, tidak sedikit di antara rekaman itu yang akhirnya tersebar luas ke masyarakat.
Yang memprihatinkan, sebagian pelaku video porno tersebut adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Ada pula yang dilakukan anggota dewan.
Fenomena tersebut tak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga dilakukan para pelajar dan remaja di pelosok daerah. Contohnya adalah video mesum yang diduga dilakukan siswi salah satu SMA di Demak. Juga video berdurasi tiga menit berjudul Jatisrono Bergoyang yang menghebohkan warga Wonogiri.
Tak heran, di beberapa kota kini tengah gencar dilakukan razia terhadap ponsel pelajar. Harapannya, pelajar tidak lagi menyimpan gambar maupun video porno di ponselnya. Namun nyatanya, justru saat ini peredaran video porno lewat ponsel semakin marak.


Sering sekali kita mendengar kata-kata porno, sering kali juga kita melihat hal-hal yang porno. Sengaja maupun tidak sengaja kita selalu berhadapan dengan hal ini. Tanpa kita sadari dampak negatif dari hal ini sangatlah besar, apalagi dalam dunia pendidikan. Dan perlu kita garis bawahi, pengaruh luar pada saat generasi muda ini harus kita perhatikan, mereka sangatlah liar, mereka mudah goyang iman.
Sarana teknologi yang canggih, yang salah satu fasilitasnya bisa menampilkan video benar-benar sangat dimanfaatkan oleh para pemuda saat ini, akan tetapi sarana ini mereka buat untuk melihat video yang berbau xxx. Tak hanya itu, mereka juga merekam adegan mereka sendiri saat bermesraan dengan lawan pasangannya. Mungkin maksud  mereka  dibuat  momen  yang  bagus, padahal  tanpa mereka  sadari  hal  ini  akan  menjadi  senjata  untuk  membunuh  mereka sendiri.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan apa dampak negatif apabila sesekali kita pernah menonton film beradegan syetan semacam ini :
  1. Secara otomatis pikiran akan berubah, akan sering berfatamorgana, tidak fokus dengan apa yang menjadi kewajiban seperti sekolah, ibadah, belajar, mengaji ataupun yang yang berhubungan dengan kewajiban.
  2. Kehilangan semangat dan tenaga, kewajiaban akan ditinggalkan, maksiat terus dilakukan.
  3. Cenderung berbuat nekat, tidak ada istilah hukuman bagi mereka.
  4. Kurang menghormati orang yang lebih tua dari dia, hilangnya sopan santun.
  5. Menguangi semangat dalam beraktifitas.
Tontonan-tontonan acara televisi sekarang ini cenderung kepada hal-hal yang romantis yang sama sekali tidak mendidik para generasi muda ini. Acara sinetron cinta, acara telenovela, kebanyakan ke hal-hal yang justru mempengaruhi pola pikir mereka yang belum saatnya mereka lakukan. Tugas mereka hanyalah belajar dan berkreasi positif, yang bisa bermanfaat bagi diri mereka, bagi orang didekat mereka, khususnya bagi orang tua mereka, dan umumnya bagi dunia pendidikan dan bagi Agama dan Negara.
Maraknya peredatan video porno yang diperankan publik figure dengan mengumbar aurat di depan kamera dan menjadi konsumsi publik, merupakan contoh kebobrokan moral pelakunya. Perilaku yang menyimpang dari ajaran agama itu tidak patut kita tiru. Pornografi tidak seharusnya ada di Negara ini. Karena pornografi merupakan ancaman bagi moral anak bangsa. Beredarnya viedo mesum tersebut telah membuat keresahan berbagai lapisan kalangan masyarakat. Bagi pelaku dan pengedar video porno agar mendapat hukuman yang setimpal seperti yang adalam undang-undang anti pornografi dengan ancaman penjara untuk memberi efek jera.Keseriusan pemerintah dan pihak kepolisian untuk memerangi pornografi patut kita dukung agar bangsa ini terbebas dari hal-hal yang dapat merusak moral generasi
Untuk mengatasinya Sebagai manusia beriman yang bersosialisasi, kita lebih baik saling mengingatkan antar sesama agar di antara kita tidak terjadi hal yang tidak diiginkan.untuk menghindari hal tersebut maka kita lebih baik mendekatkan diri kpada tuhan yang maha esa.

Maraknya isu video porno mirip artis belakangan ini benar-benar meresahkan banyak pihak. Pada sisi lain, isu video tersebut ditengarai juga menimbulkan rasa penasaran pada beragam kalangan terutama para pelajar mengingat isi video tersebut diisukan melibatkan para artis yang menjadi idola mereka. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan orang tua dan para guru di sekolah-sekolah. Para pelajar diduga mengunduh film tersbut dari internet dan menyimpan ke dalam telepon seluler. Akibatnya, para guru di berbagai sekolah memutuskan untuk melakukan razia telepon seluler para siswa.
Ditinjau dari perspektif norma-norma yang berlaku secara umum, telepon seluler sebenarnya merupakan barang milik pribadi yang tidak patut dilihat oleh orang lain yang bukan pemiliknya. Umumnya siapapun tentu akan merasa tidak nyaman jika telepon selulernya diobok-obok oleh orang lain karena biasanya telepon seluler berisi hal-hal yang bersifat pribadi, misalnya nomor telepon keluarga dekat atau data penting lain yang tidak patut diketahui orang yang tidak berhak.
Lazimnya pemeriksaan terhadap barang milik pribadi dilakukan oleh penegak hukum jika ditengarai barang tersebut terkait dengan suatu tindak kejahatan. Inipun tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan serampangan karena aparat penegak hukum pun bisa dituntut melalui prosedur pra peradilan jika salah dalam bertindak. Oleh karena itu jika para guru melakukan razia telepon seluler para pelajar, kebijakan para guru tersebut seolah mencurigai para siswa sebagai pelaku kejahatan. Dalam hal ini para pelajar tersebut dicurigai menyimpan copy video porno. Padahal, belum tentu semua pelajar menyimpan file film kurang bermanfaat yang biasanya memakan cukup banyak ruang kartu memori. Tapi entahlah jika para guru tersebut beranggapan bahwa isi kepala para siswanya sudah terkontaminasi virus pornografi. Namun, ini tentu merupakan suatu anggapan yang terlalu berlebihan.


Konvensi Hak Anak  menguraikan hak-hak anak-anak untuk dilindungi dari penyiksaan dan kekerasan. Konvensi tersebut juga mengatur definisi anak-anak dengan jelas, yakni setiap manusia di bawah usia 18 tahun. Sedangkan kategori rentang waktu usia hingga 18 tahun lazimnya mencakup para pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebijakan semacam itu, mestinya perlu diambil suatu kebijakan lain untuk mencegah timbulnya dampak negatif dari penyebaran film-film porno yang diunduh dari internet. Kebijakan tersebut haruslah suatu kebijakan yang dapat menanggulangi permasalahan sejak dari akarnya dan bukan suatu kebijakan razia telepon seluler yang seolah memadamkan api tanpa menemukan titik apinya ataupun menghilangkan gunung es di laut tanpa menemukan dasarnya. Dalam hal ini, kebijakan yang dimaksud adalah menggalakkan sosialisasi berinternet secara sehat. Sosialisasi semacam ini lebih tepat dilakukan oleh para guru sesuai dengan peran mereka sebagai pendidik. Lagipula kebijakan ini tentu lebih baik dibanding kebijakan untuk merazia telepon seluler para pelajar yang justru cenderung merubah peran guru dari pendidik sebagai penghukum (punisher).



Hingga saat ini, sosialisasi “berinternet secara sehat” memang belum terdengar gaungnya. Padahal sosialisasi tersebut merupakan satu jawaban efektif untuk melawan penyebaran film porno melalui internet yang ditengarai marak belakangan ini. Sosialisasi tersebut misalnya bisa dilakukan oleh para guru ketika mengajar di dalam kelas. Sebagai ilustrasi, guru sejarah bisa mengajak para siswa untuk belajar sejarah dengan mengunduh film-film pendidikan sejarah dari National Geographic Channel, Discovery Channel maupun History Channel yang dipublikasikan melalui youtube.com. Para guru fisika dan biologi juga dapat menganjurkan siswanya untuk belajar melalui film-film yang diproduksi channel BBC Knowledge dan dipublikasikan di internet. Ini bukan berarti penulis bermaksud mempromosikan kanal-kanal tersebut melainkan hanya mengetengahkan sebagai contoh. Lagi pula film-film pendidikan sejenis itu bisa menjadi media pelatihan listening in English bagi para pelajar. Akan lebih baik jika para guru tersebut menjadikan film-film semacam itu sebagai bahan pembuatan essay tugas sekolah maupun bahan diskusi di dalam kelas.




Sedikit materi dari   hernatreu.wordpress.com
Sedikit materi dari  edukasi.kompasiana.com

pemuda dan sosialisasi


TUGAS ILMU SOSIAL DASAR DAN TULISAN
NAMA: RAHMAY ALI YATENDRA
KELAS: 1KB04
NPM: 25111775









Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul pemuda dan sosialisasi
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah  ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan makalah ini dapat lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi semua pembaca.
 Akhir kata, saya sampaikan terima kasih,bila ada kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


















Latar belakang
            Pemuda itu bagaikan sang mentari,perlu di pertanyakan,mengapa pemuda itu di sebut sebagai sang mentari?
            Artinya pemuda itu adalah orang yang umurnya berkisar 17 tahun hingga 35 tahun,yang di saat itu para pemuda banyak berfikiran sesuai harapannya di bandingkan orang yang tua,tapi tak semuanya pemuda berfikir seperti itu,ada pula pemuda-pemuda yang berfikirnya malas.
            Oleh karena itu pemuda sangat berkaitan sekali dengan sosialisasinya,tanpa adanya sosialisasi maka sifat pemuda tidak ada aturan atau disebut juga dengan pemuda yang kacau.
















Maksud Dan Tujuan

Maksud :
Maksud saya dari menulis karya ilmiah ini adalah memberikan wawasan yang sangat penting dalam bidang sosial terhadap pembaca yang membaca karya ilmiah ini.

Tujuan :
Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat dalam mengikuti mata kuliah Ilmu Sosial.



METODOLOGI/DESKRIPSI
DAN TINJAUAN MATERI

Pemuda dan sosialisasi
            Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani bermacam-macam harapan.hal ini dapat dimengerti karena pemuda di harapkan sebagai penerus,generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya,generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
            Pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya,oleh karena itu berbagai potensi positif yang di miliki generasi muda ini harus di garap,dalam arti pengmbangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas,arah,dan tujuan pengembangannya.
            Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda kemampuan diri pemuda untuk melaraskan diri tengah-tengah kehidupan masyarakatnya.seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat dan mempunyai motivasi social yang tinggi.
POTENSI-POTENSI PEMUDA
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.

Sosialisasi  adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Jenis sosialisasi
a.Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
b.Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.
Tahap-tahap seseorang menjadi pemuda
  • Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
  • Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
  • Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
  • Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Menurut Charles H. Cooley
Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (self concept) seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga tahapan sebagai berikut.
1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.
2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.
Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya. MIsalnya, gurunya selalu mengikutsertakan dirinya dalam berbagai lomba atau orang tuanya selalu memamerkannya kepada orang lain. Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang anak mungkin merasa dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada anak yang lebih hebat dari dia.
3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.
Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.
Ketiga tahapan di atas berkaitan erat dengan teori labeling, dimana seseorang akan berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak dicap "nakal", maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai "anak nakal" sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, walaupun penilaian itu belum tentu kebenarannya.





STUDI KASUS
DAN
PEMBAHASANNYA
Study kasus
            Mengapa pemuda itu banyak berandaian yang            jauh lebih dalam untuk menggapai cita-citanya?

Pembahasannya
            Karena pemuda itu pemikirannya sangat luas,berusaha untuk mewujudkan keinginannya,,misalnya ingin mebuat sebuah robot,pemuda berlatih keras dan tekun dalam mewujudkan ke inginannya


Kesimpulan
Pemuda dan sosialisasi adalah aspek kehidupan yang saling berkaitan.
Sosialisasi pemda itu sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang pemuda
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma
social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.


saran
Sebagai pemuda kita harus bersikap baik dan membangun agar masa depan kita tidak suram,untuk itu maka sebagai pemuda kita harus belajar dengan giat dan tekun








DAFTAR PUSTAKA