Kamis, 27 November 2014

invoice

INVOICE
An invoicebill or tab is a commercial document issued by a seller to a buyer, relating to a sale transaction and indicating the products, quantities, and agreed prices for products or services the seller had provided the buyer.
Payment terms are usually stated on the invoice. These may specify that the buyer has a maximum number of days in which to pay, and is sometimes offered a discount if paid before the due date. The buyer could have already paid for the products or services listed on the invoice.
In the rental industry, an invoice must include a specific reference to the duration of the time being billed, so in addition to quantity, price and discount the invoicing amount is also based on duration. Generally each line of a rental invoice will refer to the actual hours, days, weeks, months, etc., being billed.
From the point of view of a seller, an invoice is a sales invoice. From the point of view of a buyer, an invoice is a purchase invoice. The document indicates the buyer and seller, but the term invoice indicates money is owed or owing.
This picture example invoice : (invoice.jpg)

invoice consists of several main columns that must exist such as the date, finance data types of goods, as well as the signature of the seller and buyer, so that data is valid and proven payment. invoice is commonly used as a tax payment, electronic payment instruments, payment clothes ordering in large quantities and many other things. invoices in slang is debt receivables consist of the sale and the buyer is in it stamped signature tan. The following is an example of an invoice payments on utility bills, The following is an example of an invoice payments on utility bills, bookstores, and the purchase of a car.
a.       electricity bills (images 1)
b.  bookstore (contoh invoice)

c.  purchase of a car (kwitansi)


sumber : berbagai sumber searching dari internet

bussiness letter

name : Rahmat Ali Yatendra
class : 4KB01
NPM : 25111775
subject : English bussiness one (bussiness letter)

Letter of Reference

Tendra Tailor Company
01 penggilingan, dukuh, jakarta timur
Tel: 08999084857
Date
To Whom It May Concern:
Reference for Mr Ali Umar
Rahmat joined the Tendra Tailor Company in July 2008. Since then he has proved to be a most reliable and effective member of the sales team.
Rahmat is professional and efficient in his approach to work and very well-liked by his colleagues and executive clients. He is well-presented and able to work both independently and as part of a team.
His contribution to all areas of company activity in which he has been involved have been much appreciated.
I believe that Rahmat will make a valuable addition to any organization that he may join. We deeply regret his decision to move on and I recommend him without hesitation.
I would gladly answer any request for further information.
Sincerely,
Penny Farthing
Penny Farthing
Managing Director
penny.farthing@lalala.com



sumber : berbagai sumberdi internet

Kamis, 05 Juni 2014

Keutamaan Menjaga Lisan dan Buah Hasilnya

Keutamaan Menjaga Lisan dan Buah Hasilnya


Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri.
Orang yang banyak bicara bila tidak diimbangi dengan ilmu agama yang baik, akan banyak terjerumus ke dalam kesalahan. Karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan agar kita lebih banyak diam. Atau kalaupun harus berbicara maka dengan pembicaraan yang baik. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Al-Ahzab: 70)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari hadits no. 6089 dan Al-Imam Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah)
Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali engkau gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6092)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6091 dan Muslim no. 6988 dari Abu Hurairah Rad. )
Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Hadits ini (yakni hadits Abu Hurairah yang dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim) teramat jelas menerangkan bahwa sepantasnya bagi seseorang untuk tidak berbicara kecuali dengan pembicaraaan yang baik, yaitu pembicaraan yang sudah jelas maslahatnya dan kapan saja dia ragu terhadap maslahatnya, janganlah dia berbicara.” (Al-Adzkar hal. 280, Riyadhus Shalihin no. 1011)
Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan: “Apabila dia ingin berbicara hendaklah berpikir dulu. Bila jelas maslahatnya maka berbicaralah, dan jika dia ragu maka janganlah dia berbicara hingga nampak maslahatnya.” (Al-Adzkar hal. 284)
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Ketahuilah, setiap orang yang telah mendapatkan beban syariat, seharusnya menjaga lisannya dari semua pembicaraan, kecuali pembicaraan yang sudah jelas maslahatnya. Bila keadaan berbicara dan diam sama maslahatnya, maka sunnahnya adalah menahan lisan untuk tidak berbicara. Karena pembicaraan yang mubah bisa menarik kepada pembicaraan yang haram atau dibenci, dan hal seperti ini banyak terjadi. Keselamatan itu tidak bisa dibandingkan dengan apapun.”
Keutamaan Menjaga Lisan
Memang lisan tidak bertulang. Apabila keliru menggerakkannya akan mencampakkan kita dalam murka Allah yang berakhir dengan neraka-Nya. Lisan akan memberikan ta’bir (mengungkapkan) tentang baik-buruk pemiliknya. Inilah ucapan beberapa ulama tentang bahaya lisan:
1. Anas bin Malik : “Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan.”
2. Abu Ad-Darda’ : “Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu.”
3. Al-Fudhail : “Dua perkara yang akan bisa mengeraskan hati seseorang adalah banyak berbicara dan banyak makan.”
4. Sufyan Ats-Tsauri : “Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya.”
5. Al-Ahnaf bin Qais : “Diam akan menjaga seseorang dari kesalahan lafadz (ucapan), memelihara dari penyelewangan dalam pembicaraan, dan menyelamatkan dari pembicaraan yang tidak berguna, serta memberikan kewibawaan terhadap dirinya.”
6. Abu Hatim : “Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia mengembalikan ke hatinya terlebih dulu, jika terdapat (maslahat) baginya maka dia akan berbicara. Dan bila tidak ada (maslahat) dia tidak (berbicara). Adapun orang yang jahil (bodoh), hatinya berada di ujung lisannya sehingga apa saja yang menyentuh lisannya dia akan (cepat) berbicara. Seseorang tidak (dianggap) mengetahui agamanya hingga dia mengetahui lisannya.”
7. Yahya bin ‘Uqbah: “Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata: ‘Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain-Nya, tidak ada sesuatu yang lebih pantas untuk lama dipenjarakan dari pada lisan.”
8. Mu’arrifh Al-‘Ijli : “Ada satu hal yang aku terus mencarinya semenjak 10 tahun dan aku tidak berhenti untuk mencarinya.” Seseorang bertanya kepadanya: “Apakah itu wahai Abu Al-Mu’tamir?” Mua’arrif menjawab: “Diam dari segala hal yang tidak berfaidah bagiku.”
(Lihat Raudhatul ‘Uqala wa Nuzhatul Fudhala karya Abu Hatim Muhamad bin Hibban Al-Busti, hal. 37-42)
Buah Menjaga Lisan
Menjaga lisan jelas akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya:
1. Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah Rad. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48)
2. Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.
Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab:
“(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)
Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali mengatakan: “Hadits ini menjelaskan larangan mengganggu orang Islam baik dengan perkataan ataupun perbuatan.” (Bahjatun Nazhirin, 3/8)
3. Mendapat jaminan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk masuk ke surga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d :
Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)
Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah Rad. , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”
4. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah Rad. :
Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)
Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalambersabda:
Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”
Demikianlah beberapa keutamaan menjaga lisan. Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah untuk melaksanakan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dan diberi kemampuan untuk mengejar keutamaan tersebut. Wallahu a’lam.
Dikutip dari http://asysyariah.com Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi, Judul :Lidah Tak Bertulang

Surat At-Tiin

Isi kandungan :
Surat At-Tiin (surat yang ke 95) terdiri dari 8 ayat, turun setelah surat Al-Buruuj. Surat At-Tiin termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyah karena turun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota Madinah. Nama surat ini diambil dari kata at-tiin yang terdapat pada ayat pertama yang berarti buah tin.
Isi kandungan QS. At-Tiin adalah sebagai berikut :
1. Buah tin dan zaitun merupakan kinayah (ungkapan) tentang Damaskus (tempat diutusnya Nabi Nuh as) dan Baitul Maqdis (tempat diutusnya Nabi Isa as).
2. Bukit Sinai yaitu sebuah gunung (bukit) tempat Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
3. Yang dimaksud dengan negeri yang aman adalah Kota Mekkah. Allah bersumpah dengan tiga tempat tersebut sebagai isyarat perintah untuk mengetahui dan mempercayai turunnya wahyu Allah kepada para Ulul ‘Azmi dari kalangan Rasul
4. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk lainnya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Ia dapat berdiri tegak, berbicara, berilmu, mengatur lagi bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali dengan akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi dengan baik. Sehingga memungkinkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
5. Manusia akan berubah menjadi makhluk yang hina dan rendah derajatnya di hadapan Allah apabila ia tidak bersyukur, selalu bermaksiat, dan tidak mentaati perintah Allah SWT. Tempat kembalinya adalah neraka yang menyengsarakan.
6. Manusia yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan membuktikannya dengan ibadah dan amal shaleh. Mereka akan mendapatkanpahala yang tidak ada putus-putusnya, yaitu balasan surga dengan segala kenikmatannya dan kekal di dalamnya.
7. Melalui Rasulullah sebagai pembawa risalah dan uswatun hasanah, kita menjadi tahu tentang ajaran Islam. Kita tidak boleh mendustakan ajaran yang dibawa oleh beliau, karena mendustakan ajarannya berarti sama saja mendustakan Allah dan balasannya adalah neraka.
8. Allah adalah hakim yang paling adil, manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya salama hidup di dunia. Jika baik amalnya maka akan dibalas dengan kebaikan pula yaitu surga dan ridho-Nya, dan jika buruk amalnya maka akan mendapat balasan yang buruk pula yaitu neraka dan murka-Nya
sumber : dyahayunugrohati

Bukit Barisan

Bukit Barisan adalah pegunungan yang memanjang dari ujung selatan Pulau Sumatera di Provinsi Lampung sampai ke ujung utara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam lebih dari 1.600 kilometer. Pegunungan ini membentang di tengah-tengah, dataran di sebelah timur lebih luas daripada di sebelah barat pegunungan. 

Jelas Bukit Barisan bukan bukit tersendiri, melainkan penuh jejeran bukit, gunung dan gunung api. Bukit Barisan merupakan penampakan dari Patahan Semangko, patahan muda di atas Lempeng Eurasia atau disebut juga Lempeng Sunda. Di Sumatera Barat, Patahan Semangko ini paling terlihat nyata di Ngarai Sianok, sebuah lembah permai yang memisahkan Kota Bukittinggi dari Kabupaten Agam.

Di Patahan Semangko atau di Bukit Barisan ini, muncul sejumlah gunung api seperti Gunung Merapi di Sumatera Barat, Gunung Sibayak di Sumatera Utara, Gunung Kerinci di perbatasan Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu dan Gunung Dempo di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu. Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatera (3.805 meter di atas permukaan laut).

Menurut pakar gempa Universitas Gadjah Mada, Subagyo, Lempeng Eurasia ini lebih tua dari Lempeng Indo-Australia yang menghujam ke bawah Eurasia. Pertemuan dua lempeng dan gesekan Patahan Semangko ini yang menyebabkan Pulau Sumatera berulang kali dihajar gempa dahsyat.

Pemisah Kultural

Di Sumatera Barat, Bukit Barisan ini merupakan pemisah kultural. Masyarakat Minangkabau awalnya hidup menetap di pegunungan, di dataran tinggi di sisi timur pegunungan yang kemudian disebut sebagai "Darek" yang harfiahnya berarti "Darat". Konon, dalam legenda, sisi timur dan barat dari pegunungan itu dulu lautan, sehingga nenek moyang pertama orang Minangkabau kemudian berlayar ke daratan yang kini disebut Gunung Merapi. Mereka menetap dan membangun negeri yang kemudian dikenal sebagai Nagari Pariangan.

Darek ini terbagi atas tiga luhak sehingga disebut "Luhak Nan Tuo" atau "daerah yang tua", yakni 50 Koto, Tanah Datar dan Agam. Luhak 50 Koto di sisi utara dan timur, Tanah Datar di sisi selatan dan Agam di sisi barat pegunungan Bukit Barisan. Di tengah-tengah ketiganya adalah Gunung Merapi. Di luar ketiga luhak itu, disebut sebagai "Rantau".

Ketiga luhak ini nyaris terisolasi dari sisi timur dan barat pegunungan yang lebih landai. Perhubungan dengan negeri-negeri Rantau harus menempuh bukit, jurang dan sungai yang deras di Pegunungan Bukit Barisan.

Tsuyoshi Kato, dalam bukunya berjudul "Adat Minangkabau & Merantau", menuliskan, awalnya Orang Minangkabau ini merantau ke arah timur, melintasi pegunungan Bukit Barisan menuju dataran yang sekarang dikenal sebagai Riau dan Jambi. "Mengikuti empat sungai di Sumatera timur, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indragiri dan Sungai Batanhari," kata Kato dalam buku yang diterbitkan tahun 2005 itu.

Sementara migrasi ke arah barat pegunungan, ke daerah yang sekarang disebut sebagai Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, lebih sulit karena lebih terjal dan sungainya nyaris tak bisa diarungi dengan perahu. "Jalan yang menghubungkan Kayu Tanam di rantau dan Padang Panjang di darek, hanya enam belas kilometer panjangnya, tetapi mendaki lebih dari 600 meter," kata Kato. Kini jalan yang melintasi Air Terjun Lembah Anai ini dikenal sebagai Jalan Silaiang, tetap menjadi jalan utama penghubung Kota Padang dengan Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh hingga kini.

Jalan ke barat Pegunungan Bukit Barisan ini dikembangkan lebih baik di era pemerintahan kolonial. Sir Thomas Stanford Raffless misalnya, tahun 1818, membangun jalan menghubungkan Kota Padang dengan Pagarruyung melewati daerah yang kini disebut Solok. Jalan ini kini disebut sebagai Jalan Sitinjau Laut.

Tahun 1850-an, Belanda juga membangun jalan menghubungkan Rao di pedalaman ke Air Bangis di pinggir Samudera Hindia, Danau Maninjau ke Tiku dan Padang Panjang ke Pariaman.  Setelah ditemukan batu bara di Sawahlunto tahun 1867, beberapa tahun kemudian pemerintah kolonial membangun jaringan kereta api menghubungkan Sawahlunto dengan Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh dan Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang.

Dan sejak itu, perhubungan antara masyarakat di Pegunungan Bukit Barisan, antara sisi barat dan timurnya, menjadi lebih intensif. Konsentrasi penduduk yang awalnya banyak di pegunungan, pelan-pelan berpindah ke pinggir pantai.

Sementara, sejumlah jalur perhubungan kuno pelan-pelan menghilang menghutan kembali karena masyarakat lebih memilih Jalan Silaiang dan Sitinjau Laut untuk bepergian. Jalur-jalur kuno antara lain antara Kabupaten Solok Selatan dengan Pesisir Selatan dan antara Kabupaten Solok dengan Kota Padang


© VIVA.co.id

Legenda Asal-usul Minangkabau

 Legenda Asal-usul Minangkabau
Tambo Alam Minangkabau menceritakan negeri pertama di Minangkabau adalah Nagari Pariangan yang terletak di kaki Gunung Merapi, salah satu gunung api di Pegunungan Bukit Barisan. Ada banyak versi soal nenek moyang pertama ini.

Salah satu versi tambo adalah, bahwa Nagari ini dibangun oleh Maharaja Diraja, putra dari Iskandar Zulkarnain atau Alexander the Great. Ketika bumi dilanda banjir besar, Maharaja Diraja ini berlayar sampai mendarat di Puncak Gunung Merapi. Saat banjir surut, Maharaja dan pengikutnya kemudian turun mencari daerah bermukim yang kini disebut Nagari Pariangan.

Dari Pariangan inilah, kebudayaan Minangkabau menyebar ke tiga penjuru. Ke sisi barat Gunung Merapi, ada Luhak Agam; ke sisi utara, Luhak 50 Koto dan sisi selatan, Luhak Tanah Datar.

William Marsden menulis dalam "The History of Sumatra" bahwa Sultan Minangkabau mengekalkan tambo itu dengan menyebutkan di surat resminya sebagai "Sultan Minangkabau yang berkedudukan di Pagaruyung, yang merupakan maharaja diraja, keturunan Raja Iskandar Zulkarnain."

Nagari Pariangan kini berstatus cagar budaya. Sebuah lembaga internasional bernama Budget Travel bahkan memasukkan nagari ini sebagai salah satu dari lima desa terindah di dunia. Selain kaya dengan cerita sejarah, Pariangan juga menyajikan kekayaan arsitektur rumah gadang dan keindahan alam.

2. Legenda Orang Pendek
Kisah penampakan Orang Pendek merupakan cerita khas dari Pegunungan Bukit Barisan, mulai dari ujung selatan di Lampung sampai ke ujung utara di Aceh. Ada sejumlah versi cerita mengenai penampakan Orang Pendek ini, namun secara umum menyebutkan mereka berperawakan seperti manusia, namun lebih pendek dan badan berbulu.

Di Aceh, Orang Pendek ini disebut sebagai Suku Mante. Di Melayu (Riau), mereka disebut Orang Lecoh. Di sekitar Gunung Kerinci, mereka disebut Orang Pendek dan Uhang Pandak.

Sejumlah peneliti bahkan memastikan Orang Pendek bukan sekadar legenda. Debbie Martyr, seorang peneliti Inggris, beberapa kali bertemu dengan Orang Pendek ini, memastikan mereka adalah primata yang belum terklasifikasi. Simak liputan khusus VIVAnews: 'Orang Pendek' Sumatera, Kera atau Manusia?

3. Legenda Orang Bunian
Kisah Orang Pendek di atas kerap bercampur baur dengan kisah Orang Bunian. Namun kisah Bunian ini lebih cenderung mitos karena berisi cerita-cerita tentang pemukiman masyarakat di Bukit Barisan. Mitos ini berkisah tentang makhluk yang seperti manusia, juga memiliki pemukiman, teknologi dan lain-lain ketika orang tersasar di tengah hutan di Bukit Barisan.

4. Legenda Bukit Tambun Tulang
Bukit Tambun Tulang ini juga kisah legenda yang bertempat di sekitar jalan yang menghubungkan Kayu Tanam dengan Padang Panjang melintasi Bukit Barisan. Konon dulu kala, terdapat sebuah bukit yang penuh dengan tulang belulang manusia. Kisah ini menceritakan sulitnya orang dari pesisir untuk menuju pusat negeri Minangkabau, karena harus mendaki bukit, kemudian dirampok dan dibunuh di sebuah bukit yang dinamakan "Tambun Tulang". Namun sampai hari ini, belum ada penelitian arkeologi atau sejarah atas mitos ini.

Legenda Bukit Tambun Tulang ini kemudian banyak menjadi inspirasi kisah-kisah fiksi. Penulis Makmur Hendrik misalnya, menjadikan Bukit Tambun Tulang ini sebagai latar belakang novel "Giring-giring Perak". Kemudian Bastion Tito, pernah menulis salah satu seri novel Wiro Sableng berjudul "Banjir Darah di Tambun Tulang". (umi)


© VIVA.co.id

Sejarah Asal Usul Danau Singkarak - Sumatera Barat

Danau Singkarak dengan luas 107,8 m2 merupakan danau terluas kedua setelah Danau Toba di Pulau Sumatra, Indonesia. Danau yang berada di ketinggian 36,5 meter dari permukaan laut ini terletak di dua kabupaten di Provinsi Sumatra Barat, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.  Jika para wisatawan yang ingin menikmati keindahan panorama Danau ini, ada beberapa titik yang perlu di singgahi yakni di Daerah Kenagarian Kacang, Paninggahan, Malalo dan Pitalah.
Namun sebahagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman.
Danau Singkarak berada pada letak geografis koordinat 0, 36 derajat Lintang Selatan (LS) dan 100,3 Bujur Timur (BT) dengan ketinggian 363,5 meter diatas permukaan laut (mdpl).Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektar dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter.
Sejarah Asal Usul Danau Singkarak - Sumatera Barat
Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.
Sebuah peninggalan sejarah penting yang diduga berkaitan dengan sejarah Minangkabau dan Pagaruyung terbenam di dalam Danau Singkarak. Belum ada laporan upaya [Danau Singkarak.] penelitian dengan melakukan penyelaman sejak informasi ini dibuka pada 1970.
Tim Research Pengumpulan Data-data Sejarah Minangkabau yang diketuai Drs. Hasan Basri melaporkan dalam Seminar Sejarah dan Kebudayaan Minangkabau di Batusangkar, Agustus 1970.
Tim yang mengumpulkan berbagai informasi tentang Minangkabau dan Pagaruyung mendapatkan cerita adanya ‘batu basurek' (batu bertulis) di Batu Baraguang, Sumpur, tepiDanau Singkarak. Tapi batu tersebut sudah terbenam beberapa meter ke dalam danau.
Di bawah batu basurek tersebut ada terdapat ‘batu bajanjang' (tangga batu) yang turun ke dalam danau dan di tengah danau tangga tersebut menonjol ke atas dan turun lagi kira-kira 1 km dan naik lagi sampai ke pantai seberang Jorong Sudut Sumpur.
"Menurut keterangan penangkap ikan, bagian tangga yang meninggi itu hanya beberapa meter di bawah air permukaan danau, dan di kiri-kanan batu bersurat tersebut terdapat gua-gua," demikian isi laporan tim yang dikutip dari makalahnya.
Apa isi surat yang terpahat di batu itu, adakah kaitannya dengan Adityawarman, untuk apa tangga tersebut, kenapa sampai terbenam di dasar Singkarak, apakah juga karena gempa mengingat patahan Sumatera melewati danau itu? Belum ada jawabannya.

http://singkarakonline.blogspot.com

TAWADHU'

Tawadhu’ adalah lawan kata dari takabbur (sombong). Ia berasal dari lafadz Adl-Dla’ah yang berarti kerelaan manusia terhadap kedudukan yang lebih rendah, atau rendah hati terhadap sesama/orang yang beriman, atau mau menerima kebenaran apapun bentuknya dan dari siapa pun asalnya.
Seseorang belum dikatakan tawadhu’ kecuali jika telah melenyapkan kesombongan yang ada dalam dirinya. Semakin kecil sifat kesombongan dalam diri seseorang, semakin sempurnalah ketawadhu’annya dan begitu juga sebaliknya. Ahmad Al Anthaki berkata: “Tawadhu’ yang paling bermanfaat adalah yang dapat mengikis kesombongan dari dirimu dan yang dapat memadamkan api (menahan) amarahmu”. Yang dimaksud amarah di situ adalah amarah karena ke-pentingan pribadi yang merasa berhak mendapatkan lebih dari apa yang semestinya diperoleh, sehingga membuatnya tertipu dan membanggakan diri.
Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah mendefinisikan tawadhu’ dengan katanya: yaitu merendahkan diri terhadap kebenaran, tunduk kepadanya, dan menerimanya dari orang yang mengatakannya.’

Kaum muslimin yang berbahagia…
Orang tawadhu’ adalah calon penghuni Sorga. Sebagaimana firman Allah ‘Azza Wa Jalla:
تِلْكَ الدَّارُ الآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأَرْضِ وَلا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Itulah kampong Akhirat yang kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin meninggi/sombong di muka Bumi, dan tidak pula ingin berbuat kerusakan, dan balasan yang baik hanya bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Qashash: 83).
Contoh sudah tertera dan ibrah sudah tertancap; bahwa nihayah (kesudahan) orang-orang sombong dan suka meninggi di muka Bumi adalah kesengsaraan di Dunia dan Akhirat. Fir’aun, kaum tsamud, kaum Luth, dan selain mereka yang suka meninggikan diri dan berbuat kezhaliman, merupakan contoh akhir yang buruk bagi orang-orang zalim dan sombong.
Ma’asyiral Muslimin…
Tawadhu’ akan selalu melahirkan kemuliaan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“…Dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (merendahkan hati) karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derjatnya (dan memuliakannya).” (HR. Muslim).
Dan sejarah sudah berbicara; bahwa orang yang selalu merendahkan hati dan tidak suka meninggikan diri, selalu di muliakan dan mendapat posisi agung di tengah-tengah masyarakat. Sebagai contoh kongkrit adalah ketawadhu’an Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Diriwayatkan dari Aisyah, Imam Hasan dan Abi Sa'id serta lainnya, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di rumahnya melaksanakan pekerjaan keluarganya, membersihkan, melipat bajunya, memerah kambingnya, menyapu rumahnya, menjahit sandalnya apabila ada kerusakan, menyiapkan makanan dan minuman untuk hewannya, makan bersama pembantunya, membuat makanan bersamanya dan membawa barang belanjaannya dari pasar. 
Dalam sebuah riwayat:
عن أبي مسعود أن رجلا كلم النبي صلى الله عليه وسلم يوم الفتح فأخذته الرعدة فقال النبي صلى الله عليه وسلم هون عليك فإنما أنا ابن امرأة من قريش كانت تأكل القديد
Dari Ibnu Mas’ud; bahwasanya ada seseorang laki-laki berbicara dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada hari penaklukan Kota Makkah, sehingga membuatnya gementar (melihat haibah beliau), lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepadanya: “
Tenangkanlah dirimu, sebab saya adalah anak seorang perempuan biasa dari bangsa quraisy yang memakan daging dendeng. (HR. Hakim).
Kaum muslimin yang di muliakan Allah…
Tawadhu’ itu akan selalu melahirkan kerukunan hidup, sebab mereka tidak mau meninggi satu sama lain, yang ada adalah saling menghargai. Sedangkan sifat sombong hanya akan melahirkan kezaliman antar sesama. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling bertawadhu’, sehingga tidak ada lagi seseorang yang menyombongkan diri terhadap yang lain, dan tidak pula seseorang berbuat semena-mena terhadap yang lainnya.” (HR. Muslim).
Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia….
Sifat tawadhu’ adalah wajib terhadap kaum muslimin, dan hal ini sudah di tekankan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
أذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ
“…yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela…. (QS. al-Ma`idah:54).

Maka inilah sifat lemah-lembut terhadap orang-orang beriman yang merupakan sifat orang-orang terpilih untuk membawa agama ini –saat murtadnya orang-orang yang murtad darinya-.
Dan dalam tafsir ayat:  أذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ:maksudnya santun kepada orangorang beriman, kasih sayang dan lemah lembut terhadap mereka… dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan memusuhi mereka. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: 'Sikap mereka terhadap orang-orang beriman seperti seorang ayah terhadap anak dan majikan terhadap budak, dan sikap mereka terhadap orang-orang kafir seperti binatang buas terhadap mangsanya.


VHDL



VHDL

(Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language)
(Sequential Statement)

A.    Mengenal VHDL
VHDL ( Very High Speed Integrated Hardwere Description Language ). Konsep serta syntax banyak diperlukan untuk mengerti bagaimana rancangan VHDL sebagai bagian dari pemrograman FPGA. Dalam kebanyakan kasus, keputusan memilih dan menggunakan kode VHDL daripada kode Verilog atau System C, sangat tergantung pada pilihan perancang itu sendiri dan lebih kepada ketersediaan software pendukung serta kebutuhan perusahaan.
Lebih dari satu dekade, terjadi perdebatan panjang yang tak berkesudahan diantara komunitas pengguna VHDL dengan Verilog. Mereka berdebat mengenai kode mana yang terbaik untuk digunakan dan kode apa yang lebih lengkap dalam hal aturan penulisannya. Memang diantara kedua kode tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Namun secara filosofi konsep, perbedaan dasar dari VHDL dengan Verilog adalah mengenai konteks dari kedua bahasa itu sendiri. Verilog berasal dari tradisi “bottom-up” yang telah sering digunakan dalam industri IC dalam hal rancangan dasar IC. Sedangkan kode VHDL dikembangkan lebih kepada persepektif “top-down”. Tentu saja, banyak perbedaan umum dan luas dalam konteks saat ini. Namun, secara jelas dan nyata, perbedaannya dapat terlihat pada syntax dasar dan metode dari kedua kode tersebut.
VHDL adalah kemampuannya untuk menggunakan gabungan level dari model yang memiliki arsitektur yang berbeda seperti ditunjukkan sebagai berikut :
http://ndoware.com/wp-content/uploads/2009/06/konsep-VHDL.JPG
Hal tersebut memang bukanlah keunikan atau ciri khas VHDL. Namun, pada kenyataannya kode Verilog juga memiliki konsep sama walaupun hanya terdapat dalam sebuah “module”. Meskipun demikian, keungulan itu secara eksplisit didefinisikan dalam VHDL dan secara praktis digunakan bersama oleh rancangan multi-level dalam VHDL. Pembagian sebuah model ke dalam beberapa bagian juga merupakan keuggulan lain dari VHDL. Misalnya, bagian interface (dalam VHDL dikenal sebagai “entity’) dan bagian kelakuan atau behaviour (dalam VHDL dikenal sebagai “architecture”). Bagian-bagian tersebut adalah pendekatan praktis yang luar biasa untuk bentuk model yang memiliki multiple behaviour dalam sebuah interface. Selain itu bentuk model tersebut memungkinkan terjadi pertukaran dan implementasi multiple secara terus menerus. Hal inilah salah satu pembeda VHDL dengan Verilog.
Entity merupakan salah satu contoh bentuk satu kesatuan dan terpisah dengan bagian yang lain. Untuk selengkapnya, beberapa uraian berikut akan menjelaskan tentang entity serta hal-hal yang terkait di dalamnya.
Ada beberapa dasar-dasar serta teknik penulisan kode dalam VHDL. Beberapa diantaranya adalah entity, architcture, basic type variables and operator, decisions, loops, dsb. Terdapat pula berkas-berkas yang nantinya berkas ini dapat digunakan sewaktu-waktu untuk berbagai keperluan tanpa harus menulisnya ulang. Biasanya berkas ini langsung disertakan menjadi satu dalam sebuah library.
Istilah library sendiri dikenal sebagai sekumpulan koleksi bermacam-macam berkas kode. Bila suatu berkas kode disimpan di dalam library maka berkas kode tersebut dapat digunakan serta dibagikan dengan rancangan yang lain.

B.     Sequential Statement
Sequential statement atau biasa disebut pernyataan percabangan yang apabila suatu kondisi atau inputan yang akan diproses memiliiki suatu syarat yang terpenuhi dan menghasilkan sesuatu output yang sama atau berbeda tetapi tetap pada satu tujuan output yang akan dihasilkan dari proses percabangan tersebut.
Salah satu bentuk sequential statement dapat menggunakan If. Intruksi if dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu :
a.       Pernyataan percabangan satu kondisi (if… then… end if;)
Struktur pernyataannya adalah :

if (condition) then
… statements
end if;

(condition) menggunakan ekspresi boolean. Misalnya berbentuk a > b, a < b atau
a = b.
operator pembanding untuk menyatakan nilai yang sama diwujudkan dengan simbol “=” dan bukan “==”. Simbol “==” biasanya digunakan untuk beberapa bahasa pemrograman lain dan bukan dalam VHDL.
Contoh,:jika terdapat 2 sinyal yang memiliki nilai sama dan hasil outputnya “1” atau “tinggi”, dapat dituliskan sebagai berikut:
if ( a = b ) then
out1 <= ‘1’;
end if;

b.      Pernyataan percabangan lebih dari satu kondisi
Pernyataan percabangan yang lebih dari satu kondisi menggunakan intruksi if….then…else, Aturan penulisannya adalah sebagai berikut:

if (condition) then
… statements
else
… statements

Contohnya :
if ( a = b ) then
out1 <= ‘1’;
else
out1 <= ‘0’;
end if;


c.       Pernyataan percabangan lebih dari dua kondisi   
if…then..else dapat dilakukan dengan percabangan yang lebih dari dua kondisi, aturan penulisannya adalah :

if (condition1) then
… statements
elsif (condition2)
… statements
… more elsif conditions & statements
else
… statements
end if;

contoh :
if (a > 10) then
out1 <= ‘1’;
elsif (a > 5) then
out1 <= ‘0’;








sumber : dari berbagai sumber 

Raspberry pi

Raspberry pi
               Raspberry Pi (RasPi) merupakan sebuah Single Board Computer (SBC) yang memiliki ukuran sebesar kartu Kredit, Raspberry Pi ini merupakan sebuah komputer mini yang dikembangkan oleh Yayasan Raspberry Pi yang bertempat di UK (United Kingdom). Pada awalnya Raspberry Pi ini dikembangkan untuk memicu proses pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah-sekolah dengan biaya yang minim.
            Dalam Raspberry Pi ini sudah dilengkapi dengan prosesor ARM1176JZF-S 700 MHz, RAM sebesar 256 MB dan juga sebuah GPU VideoCore IV. Dan untuk penyimpanan data, Raspberry Pi tidak menggunakan Hard Disk namun Raspberry Pi dapat menggunakan SD Card untuk menyimpan data, baik itu data Operating System ataupun untuk media penyimpanan data jangka panjang.

Jenis-jenis Raspberry Pi
Raspberry Pi adalah komputer seukuran kartu kredit/ATM, yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation yang berbasis di Inggris. Ide awal dari pembuatan Raspberry Pi adalah menyediakan komputer yang murah untuk anak-anak sebagai media mereka untuk mempelajari bahasa pemograman komputer. Raspberry Pi diluncurkan pertama kali pada 29 Februari 2012. Raspberry Pi memiliki dua model, model A dan model B. Harga Resmi untuk model A adalah US$ 25 atau sekitar Rp 250.000 dan model B adalah US$ 35 atau sekitar Rp 350.000 (belum termasuk biaya impor dan pajak ke Indonesia). Perbedaan model A dan B terletak pada memory yang digunakan. Model A menggunakan memory 256 MB dan model B 512 MB.
Untuk Model A dan Model B memiliki spesifikasi yang sama dalam hal SoC, GPU, CPU, SDRAM, Output Video dan Audio. Yang membedakannya adalah pada Raspberry Model B terdapat 2 buah USB HUB, sedangkan pada Model A hanya terdapat 1 buah USB HUB. Raspberry Pi Model B telah dilengkapi dengan Slot RJ45 (10/100 Ethernet) yang dapat digunakan untuk jaringan internet yang tidak terdapat di model A. Dan untuk daya kedua model ini memiliki Daya yang berbeda, yaitu 300 mA (1.5 W) untuk model A dan 700mA(3.5 W) untuk model B.

                                   
  Arsitektur Raspberry Pi
Arsitektur Rasberry Pi didasarkan seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore IV GPU, dan 256 Megabyte RAM (model B). Penyimpanan data didisain tidak untuk menggunakan hard disk atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD memory card) untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Raspi utamanya menjalankan sistem operasi berbasis kernel Linux. Sistem operasi utama Raspberry Pi menggunakan Debian GNU/Linux, mengemas Iceweasel, kaligrafi Suite dan bahasa pemrograman Python. Sejumlah distro lainnya, termasuk distro buatan Indonesia BlankOn Linux yang juga telah menyediakan versi arstektur ARM dan bisa dijalankan di Raspi. Hardware Raspberry Pi tidak memilikireal-time clock, sehingga OS harus memanfaatkan timer jaringan server sebagai pengganti. Namun komputer yang mudah dikembangkan ini dapat ditambahkan dengan fungsi real-time  (seperti DS1307) dan banyak lainnya, melalui saluran GPIO (General-purpose input/output) via antarmuka I²C (Inter-Integrated Circuit).
Raspberry Pi Linux Spesifikasi :
         SoC Broadcom BCM2835 (CPU, GPU, DSP, and SDRAM)
         CPU: 700 MHz ARM1176JZF-S core (ARM11 family)
         GPU: Broadcom VideoCore IV, OpenGL ES 2.0, 1080p30 h.264/MPEG-4 AVC high-profile decoder
         Memory (SDRAM): 512 Megabytes (MiB)
         Video outputs: Composite RCA, HDMI (High-Definition Multimedia Interface)
         Audio outputs: 3.5 mm jack, HDMI
         Onboard storage: SD, MMC, SDIO card slot
         10/100 Ethernet RJ45 onboard network
         Storage via SD/ MMC/ SDIO card slot

Sumber: raspberry.org && berbagai sumber dari internet