Minggu, 03 Mei 2015

Application Letter , Data Personal and Work Experience

Application Letter

With respect,
Based on the information that I can through the Internet, together with this letter I intend to work in this company as a systems database informatics technology.
Below is a brief about myself:

Name                           : Rahmat Ali Yatendra
Place and date Born    : Jakarta, August 6 1993
End of Education        : Tier 1 (Bachelor)
Address                       : East Jakarta , Kp.Dukuh
HP, e-mail                   : 08xxxxxx, rahmataliyatendra99@gmail.com
Marital Status              : Single / unmarried

I have the ability in the field of computer science such as programming, robotics, film Desainer, and networking. Able to use computer applications such as MS Office (Excel, Word, Access, PowerPoint, Outlook) , Cisco, Python , C++, Adobe (Ilustrator , Photoshop, Dreamweaver,After Effect) and the Internet. For your consideration, I attach the following:

1. Photography 4x6 2lembar.
2. Curriculum vitae.
3. Copy of vocational diploma.
4. Transcripts S1
5. Copy of certificate courses / training.

I hope Mr / Mrs willing to provide an opportunity to test and interview me, so that I can explain in more detail about my potential. Similarly, this cover letter, thank you for the attention of Mr / Ms


Greetings,


Rahmat Ali Yatendra


Curriculum Vitae


Name                           : Rahmat Ali Yatendra
Place, Date of Birth    : Jakarta, August 6 1993
Religion                       : Islam
Home Address            : East Jakarta, Kp. Dukuh
Phone Number            : 08xxxxxx;
Email                           : rahmataliyatendra99@gmail.com

Educational Background
Formal Education      
Ø  2011 to present     : Graduate Department of Computer Systems
Ø  2008-2011             : MA Negeri 6 Jakarta
Ø  2005-2008             : SMP Negeri 263 Jakarta
Ø  1999-2005             : SD Negeri 08 pagi Jakarta


Organizational Experience
Ø  2008 to 2011                  : Member Extrakulikuler Orhanization Rohis MAN 6

Expertise
Ø  Microsoft Office (MS. Word, MS. Excel, MS. PowerPoint) and Internet.
Ø  Cisco Networking Academy (Medium Level)
Ø  Python Proggramming ( Medium Level)
Ø  C++ Programming ( Medium Level)
Ø  Adobe Ilustrator ( Low Level)
Ø  Adobe Photoshop ( Medium Level)
Ø  Adobe DreamWeaver ( Medium Level)
Ø  Eclipse Android Aplication( Medium Level)



Thus personal data that I created may be used as appropriate.
Best regards,


Rahmat Ali Yatendra


Work Experience


I was a man who worked in the computer and Textile field, my work experience ranging from early 2011 a few years ago, working as a Freelancer in Tendra Tailor.
which I did a few things on the computer such as system installation, application installation, software installation software, Python Programming, Cisco Networking Academy. My time at the retail just walk for approximately 2 Years.

         
This is a story of some work experience that I get.



Greetings,


Rahmat Ali Yatendra






sumber : berbagai sumber dari internet

Kamis, 26 Maret 2015

Surat (Letter)

SURAT
(LETTER)

Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsi nya mencakup lim ahal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja.Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman.
Jenis-jenis surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga,

A.    Surat Pribadi (Personal Letter)
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Contohnya Surat sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu:
1.      Tidak menggunakan kop surat
2.      Tidak ada nomor surat
3.      Salam pembuka dan penutup bervariasi
4.      Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
5.      Format surat bebas
Contohnya (example)



B.     Surat Resmi/Dinas (Official Letter)
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:
1.      Menggunakan kop suratapabiladikeluarkanorganisasi
2.      Ada nomorsurat, lampiran, danperihal
3.      Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
4.      Penggunaan ragam bahasa resmi
5.      Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
6.      Ada aturan format baku

Bagian-bagiansuratresmi:
Kepala/kop surat
Kop suratterdiridari:
1.      Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
2.      Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
3.      Logo instansi/lembaga

·         Nomorsurat, yakni urutan surat yang dikirimkan
·         Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
·         Hal, berupa garis besar isi surat
·         Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
·         Alamat yang dituju (jangangunakan kata kepada)
·         Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
·         Isi surat
Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
Penutupsurat
Penutupsurat, berisi
1.      Salam penutup
2.      Jabatan
3.      Tandatangan
4.      Nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.


Contoh (Example)

Example 2






C.    Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industry dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jualbeli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal. Salah satu contoh dari surat niaga adalah surat penawaran dan surat penagihan.





Sumber : Wikipedia.org ; http://tashamanagement.blogspot.com/; http://rumahminimalisindo.com/ dan suber lainnya

Kamis, 27 November 2014

invoice

INVOICE
An invoicebill or tab is a commercial document issued by a seller to a buyer, relating to a sale transaction and indicating the products, quantities, and agreed prices for products or services the seller had provided the buyer.
Payment terms are usually stated on the invoice. These may specify that the buyer has a maximum number of days in which to pay, and is sometimes offered a discount if paid before the due date. The buyer could have already paid for the products or services listed on the invoice.
In the rental industry, an invoice must include a specific reference to the duration of the time being billed, so in addition to quantity, price and discount the invoicing amount is also based on duration. Generally each line of a rental invoice will refer to the actual hours, days, weeks, months, etc., being billed.
From the point of view of a seller, an invoice is a sales invoice. From the point of view of a buyer, an invoice is a purchase invoice. The document indicates the buyer and seller, but the term invoice indicates money is owed or owing.
This picture example invoice : (invoice.jpg)

invoice consists of several main columns that must exist such as the date, finance data types of goods, as well as the signature of the seller and buyer, so that data is valid and proven payment. invoice is commonly used as a tax payment, electronic payment instruments, payment clothes ordering in large quantities and many other things. invoices in slang is debt receivables consist of the sale and the buyer is in it stamped signature tan. The following is an example of an invoice payments on utility bills, The following is an example of an invoice payments on utility bills, bookstores, and the purchase of a car.
a.       electricity bills (images 1)
b.  bookstore (contoh invoice)

c.  purchase of a car (kwitansi)


sumber : berbagai sumber searching dari internet

bussiness letter

name : Rahmat Ali Yatendra
class : 4KB01
NPM : 25111775
subject : English bussiness one (bussiness letter)

Letter of Reference

Tendra Tailor Company
01 penggilingan, dukuh, jakarta timur
Tel: 08999084857
Date
To Whom It May Concern:
Reference for Mr Ali Umar
Rahmat joined the Tendra Tailor Company in July 2008. Since then he has proved to be a most reliable and effective member of the sales team.
Rahmat is professional and efficient in his approach to work and very well-liked by his colleagues and executive clients. He is well-presented and able to work both independently and as part of a team.
His contribution to all areas of company activity in which he has been involved have been much appreciated.
I believe that Rahmat will make a valuable addition to any organization that he may join. We deeply regret his decision to move on and I recommend him without hesitation.
I would gladly answer any request for further information.
Sincerely,
Penny Farthing
Penny Farthing
Managing Director
penny.farthing@lalala.com



sumber : berbagai sumberdi internet

Kamis, 05 Juni 2014

Keutamaan Menjaga Lisan dan Buah Hasilnya

Keutamaan Menjaga Lisan dan Buah Hasilnya


Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri.
Orang yang banyak bicara bila tidak diimbangi dengan ilmu agama yang baik, akan banyak terjerumus ke dalam kesalahan. Karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan agar kita lebih banyak diam. Atau kalaupun harus berbicara maka dengan pembicaraan yang baik. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Al-Ahzab: 70)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari hadits no. 6089 dan Al-Imam Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah)
Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali engkau gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6092)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6091 dan Muslim no. 6988 dari Abu Hurairah Rad. )
Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Hadits ini (yakni hadits Abu Hurairah yang dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim) teramat jelas menerangkan bahwa sepantasnya bagi seseorang untuk tidak berbicara kecuali dengan pembicaraaan yang baik, yaitu pembicaraan yang sudah jelas maslahatnya dan kapan saja dia ragu terhadap maslahatnya, janganlah dia berbicara.” (Al-Adzkar hal. 280, Riyadhus Shalihin no. 1011)
Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan: “Apabila dia ingin berbicara hendaklah berpikir dulu. Bila jelas maslahatnya maka berbicaralah, dan jika dia ragu maka janganlah dia berbicara hingga nampak maslahatnya.” (Al-Adzkar hal. 284)
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Ketahuilah, setiap orang yang telah mendapatkan beban syariat, seharusnya menjaga lisannya dari semua pembicaraan, kecuali pembicaraan yang sudah jelas maslahatnya. Bila keadaan berbicara dan diam sama maslahatnya, maka sunnahnya adalah menahan lisan untuk tidak berbicara. Karena pembicaraan yang mubah bisa menarik kepada pembicaraan yang haram atau dibenci, dan hal seperti ini banyak terjadi. Keselamatan itu tidak bisa dibandingkan dengan apapun.”
Keutamaan Menjaga Lisan
Memang lisan tidak bertulang. Apabila keliru menggerakkannya akan mencampakkan kita dalam murka Allah yang berakhir dengan neraka-Nya. Lisan akan memberikan ta’bir (mengungkapkan) tentang baik-buruk pemiliknya. Inilah ucapan beberapa ulama tentang bahaya lisan:
1. Anas bin Malik : “Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan.”
2. Abu Ad-Darda’ : “Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu.”
3. Al-Fudhail : “Dua perkara yang akan bisa mengeraskan hati seseorang adalah banyak berbicara dan banyak makan.”
4. Sufyan Ats-Tsauri : “Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya.”
5. Al-Ahnaf bin Qais : “Diam akan menjaga seseorang dari kesalahan lafadz (ucapan), memelihara dari penyelewangan dalam pembicaraan, dan menyelamatkan dari pembicaraan yang tidak berguna, serta memberikan kewibawaan terhadap dirinya.”
6. Abu Hatim : “Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia mengembalikan ke hatinya terlebih dulu, jika terdapat (maslahat) baginya maka dia akan berbicara. Dan bila tidak ada (maslahat) dia tidak (berbicara). Adapun orang yang jahil (bodoh), hatinya berada di ujung lisannya sehingga apa saja yang menyentuh lisannya dia akan (cepat) berbicara. Seseorang tidak (dianggap) mengetahui agamanya hingga dia mengetahui lisannya.”
7. Yahya bin ‘Uqbah: “Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata: ‘Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain-Nya, tidak ada sesuatu yang lebih pantas untuk lama dipenjarakan dari pada lisan.”
8. Mu’arrifh Al-‘Ijli : “Ada satu hal yang aku terus mencarinya semenjak 10 tahun dan aku tidak berhenti untuk mencarinya.” Seseorang bertanya kepadanya: “Apakah itu wahai Abu Al-Mu’tamir?” Mua’arrif menjawab: “Diam dari segala hal yang tidak berfaidah bagiku.”
(Lihat Raudhatul ‘Uqala wa Nuzhatul Fudhala karya Abu Hatim Muhamad bin Hibban Al-Busti, hal. 37-42)
Buah Menjaga Lisan
Menjaga lisan jelas akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya:
1. Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah Rad. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48)
2. Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.
Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab:
“(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)
Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali mengatakan: “Hadits ini menjelaskan larangan mengganggu orang Islam baik dengan perkataan ataupun perbuatan.” (Bahjatun Nazhirin, 3/8)
3. Mendapat jaminan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk masuk ke surga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d :
Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)
Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah Rad. , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”
4. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah Rad. :
Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)
Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalambersabda:
Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”
Demikianlah beberapa keutamaan menjaga lisan. Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah untuk melaksanakan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dan diberi kemampuan untuk mengejar keutamaan tersebut. Wallahu a’lam.
Dikutip dari http://asysyariah.com Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi, Judul :Lidah Tak Bertulang

Surat At-Tiin

Isi kandungan :
Surat At-Tiin (surat yang ke 95) terdiri dari 8 ayat, turun setelah surat Al-Buruuj. Surat At-Tiin termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyah karena turun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota Madinah. Nama surat ini diambil dari kata at-tiin yang terdapat pada ayat pertama yang berarti buah tin.
Isi kandungan QS. At-Tiin adalah sebagai berikut :
1. Buah tin dan zaitun merupakan kinayah (ungkapan) tentang Damaskus (tempat diutusnya Nabi Nuh as) dan Baitul Maqdis (tempat diutusnya Nabi Isa as).
2. Bukit Sinai yaitu sebuah gunung (bukit) tempat Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
3. Yang dimaksud dengan negeri yang aman adalah Kota Mekkah. Allah bersumpah dengan tiga tempat tersebut sebagai isyarat perintah untuk mengetahui dan mempercayai turunnya wahyu Allah kepada para Ulul ‘Azmi dari kalangan Rasul
4. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk lainnya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Ia dapat berdiri tegak, berbicara, berilmu, mengatur lagi bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali dengan akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi dengan baik. Sehingga memungkinkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
5. Manusia akan berubah menjadi makhluk yang hina dan rendah derajatnya di hadapan Allah apabila ia tidak bersyukur, selalu bermaksiat, dan tidak mentaati perintah Allah SWT. Tempat kembalinya adalah neraka yang menyengsarakan.
6. Manusia yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan membuktikannya dengan ibadah dan amal shaleh. Mereka akan mendapatkanpahala yang tidak ada putus-putusnya, yaitu balasan surga dengan segala kenikmatannya dan kekal di dalamnya.
7. Melalui Rasulullah sebagai pembawa risalah dan uswatun hasanah, kita menjadi tahu tentang ajaran Islam. Kita tidak boleh mendustakan ajaran yang dibawa oleh beliau, karena mendustakan ajarannya berarti sama saja mendustakan Allah dan balasannya adalah neraka.
8. Allah adalah hakim yang paling adil, manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya salama hidup di dunia. Jika baik amalnya maka akan dibalas dengan kebaikan pula yaitu surga dan ridho-Nya, dan jika buruk amalnya maka akan mendapat balasan yang buruk pula yaitu neraka dan murka-Nya
sumber : dyahayunugrohati

Bukit Barisan

Bukit Barisan adalah pegunungan yang memanjang dari ujung selatan Pulau Sumatera di Provinsi Lampung sampai ke ujung utara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam lebih dari 1.600 kilometer. Pegunungan ini membentang di tengah-tengah, dataran di sebelah timur lebih luas daripada di sebelah barat pegunungan. 

Jelas Bukit Barisan bukan bukit tersendiri, melainkan penuh jejeran bukit, gunung dan gunung api. Bukit Barisan merupakan penampakan dari Patahan Semangko, patahan muda di atas Lempeng Eurasia atau disebut juga Lempeng Sunda. Di Sumatera Barat, Patahan Semangko ini paling terlihat nyata di Ngarai Sianok, sebuah lembah permai yang memisahkan Kota Bukittinggi dari Kabupaten Agam.

Di Patahan Semangko atau di Bukit Barisan ini, muncul sejumlah gunung api seperti Gunung Merapi di Sumatera Barat, Gunung Sibayak di Sumatera Utara, Gunung Kerinci di perbatasan Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu dan Gunung Dempo di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu. Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatera (3.805 meter di atas permukaan laut).

Menurut pakar gempa Universitas Gadjah Mada, Subagyo, Lempeng Eurasia ini lebih tua dari Lempeng Indo-Australia yang menghujam ke bawah Eurasia. Pertemuan dua lempeng dan gesekan Patahan Semangko ini yang menyebabkan Pulau Sumatera berulang kali dihajar gempa dahsyat.

Pemisah Kultural

Di Sumatera Barat, Bukit Barisan ini merupakan pemisah kultural. Masyarakat Minangkabau awalnya hidup menetap di pegunungan, di dataran tinggi di sisi timur pegunungan yang kemudian disebut sebagai "Darek" yang harfiahnya berarti "Darat". Konon, dalam legenda, sisi timur dan barat dari pegunungan itu dulu lautan, sehingga nenek moyang pertama orang Minangkabau kemudian berlayar ke daratan yang kini disebut Gunung Merapi. Mereka menetap dan membangun negeri yang kemudian dikenal sebagai Nagari Pariangan.

Darek ini terbagi atas tiga luhak sehingga disebut "Luhak Nan Tuo" atau "daerah yang tua", yakni 50 Koto, Tanah Datar dan Agam. Luhak 50 Koto di sisi utara dan timur, Tanah Datar di sisi selatan dan Agam di sisi barat pegunungan Bukit Barisan. Di tengah-tengah ketiganya adalah Gunung Merapi. Di luar ketiga luhak itu, disebut sebagai "Rantau".

Ketiga luhak ini nyaris terisolasi dari sisi timur dan barat pegunungan yang lebih landai. Perhubungan dengan negeri-negeri Rantau harus menempuh bukit, jurang dan sungai yang deras di Pegunungan Bukit Barisan.

Tsuyoshi Kato, dalam bukunya berjudul "Adat Minangkabau & Merantau", menuliskan, awalnya Orang Minangkabau ini merantau ke arah timur, melintasi pegunungan Bukit Barisan menuju dataran yang sekarang dikenal sebagai Riau dan Jambi. "Mengikuti empat sungai di Sumatera timur, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indragiri dan Sungai Batanhari," kata Kato dalam buku yang diterbitkan tahun 2005 itu.

Sementara migrasi ke arah barat pegunungan, ke daerah yang sekarang disebut sebagai Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, lebih sulit karena lebih terjal dan sungainya nyaris tak bisa diarungi dengan perahu. "Jalan yang menghubungkan Kayu Tanam di rantau dan Padang Panjang di darek, hanya enam belas kilometer panjangnya, tetapi mendaki lebih dari 600 meter," kata Kato. Kini jalan yang melintasi Air Terjun Lembah Anai ini dikenal sebagai Jalan Silaiang, tetap menjadi jalan utama penghubung Kota Padang dengan Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh hingga kini.

Jalan ke barat Pegunungan Bukit Barisan ini dikembangkan lebih baik di era pemerintahan kolonial. Sir Thomas Stanford Raffless misalnya, tahun 1818, membangun jalan menghubungkan Kota Padang dengan Pagarruyung melewati daerah yang kini disebut Solok. Jalan ini kini disebut sebagai Jalan Sitinjau Laut.

Tahun 1850-an, Belanda juga membangun jalan menghubungkan Rao di pedalaman ke Air Bangis di pinggir Samudera Hindia, Danau Maninjau ke Tiku dan Padang Panjang ke Pariaman.  Setelah ditemukan batu bara di Sawahlunto tahun 1867, beberapa tahun kemudian pemerintah kolonial membangun jaringan kereta api menghubungkan Sawahlunto dengan Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh dan Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang.

Dan sejak itu, perhubungan antara masyarakat di Pegunungan Bukit Barisan, antara sisi barat dan timurnya, menjadi lebih intensif. Konsentrasi penduduk yang awalnya banyak di pegunungan, pelan-pelan berpindah ke pinggir pantai.

Sementara, sejumlah jalur perhubungan kuno pelan-pelan menghilang menghutan kembali karena masyarakat lebih memilih Jalan Silaiang dan Sitinjau Laut untuk bepergian. Jalur-jalur kuno antara lain antara Kabupaten Solok Selatan dengan Pesisir Selatan dan antara Kabupaten Solok dengan Kota Padang


© VIVA.co.id